KOTA MALANG - Kegiatan perkuliahan yang terus membaik di era pasca pandemi membuat lingkungan kampus kembali ramai, begitu pula dengan Fakultas Ilmu Komputer Universitas Brawijaya (FILKOM UB). Kantin FILKOM dibuka kembali dengan nuansa dekorasi yang modern pada Senin (18/9/2022). Kantin FILKOM UB yang terletak tepat di belakang GKM resmi dibuka dengan menawarkan beberapa menu makan yang bervariasi. Meski kafe belum sepenuhnya selesai, namun sudah dapat dikunjungi oleh civitas akademika FILKOM UB.
Ferix Panji Andrianto, S.ST selaku Kepala Subbagian Umum & Aset FILKOM UB menjelaskan bahwa dekorasi kantin hadir dengan desain menarik sehingga menjadi kantin yang berbeda dengan kantin-kantin yang lain.
“Konsep kantin memang kami desain sedemikian rupa agar mahasiswa lebih nyaman dan saat ini ( red , kantin) masih tahap penutup seperti penutup stand atau payung, tetapi kantin sudah dapat dikunjungi, ” kata Ferix, Senin (24/10/2022).
Kantin FILKOM UB memiliki tujuh stand yang menyediakan beberapa menu makanan dan minuman dengan harga bersahabat. Sistem pembayaran pesanan mahasiswa dapat langsung membayar pada setiap stand yang dikunjungi.
Keunikan yang juga dapat kita lihat yaitu penambahan ruang makan baru yang berada di belakang kantin dengan nuansa kafe outdoor yang sebelumnya hanya memiliki lahan terbengkala. Jam operasional kantin akan dibuka pada pukul 07.00 hingga 20.00 WIB.
“Sebenarnya tidak ada ketentuan khusus untuk waktunya (buka dan tutup kantin), tapi untuk jam operasional kami mengikuti jam operasional GKM yaitu pukul 07.00 hingga 20.00, ” jelas Ferix.
Ferix juga menjelaskan tidak memungkinkan stand akan buka hingga pukul 20.00 WIB karena petugas sudah lelah sehingga kantin akan tutup pada sore menjelang magrib.
Dibukanya kantin juga menyebabkan kodanus (kelompok dana usaha) mahasiswa dibatasi untuk berjualan di sekitar area kampus. Adanya kodanus sendiri tentu tujuannya untuk menunjang kebutuhan dana kegiatan program kerja sehingga beberapa mahasiswa juga menjelaskan terkait hal ini. Alasan dilarangnya untuk melakukan kodanusan di sekitar area kampus juga terdapat beberapa pertimbangan seperti dibukanya kembali kantin FILKOM.
”Kami hanya mengantisipasi adanya hal-hal yang diinginkan, seperti orang-orang akan melihat bahwa area kampus bebas untuk menjual dan dimasuki oleh penjual ilegal dari luar kampus dan gudang juga tidak akan lebih sepi nantinya, ” kata Ferix.
Solusi agar kodanus mahasiswa tetap berjalan yaitu dapat melakukan negosiasi antara dua pihak antara kantin dan juga kodanus mahasiswa agar tidak ada salah paham diantara keduannya, sehingga memunculkan solusi dan alternatif terbaik untuk lingkungan di FILKOM UB. (hd/tampilan/Humas UB)